Jadi Pelinsos Terbaik, Dunia Apresiasi Program Kartu Prakerja Airlangga

JAKARTA – Program Kartu Prakerja yang diinisiasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto diapresiasi dunia. Bank Dunia mengakui program Kartu Prakerja sebagai perlindungan sosial (perlinsos) terbaik dan ideal bagi negara berkembang terdampak Covid-19. Menghadirkan masa depan baru pesertanya seiring peningkatan kompetensinya.

“Program Kartu Prakerja sangat ideal sebagai perlinsos. Program ini mampu membangun modal manusia melalui pelatihan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan di masa mendatang,” ungkap Managing Director of Development Policy and Partnerships Bank Dunia Mari Elka Pangestu.

Program Kartu Prakerja menawarkan peluang skilling, upskilling, dan reskilling para pesertanya. Sejak kali pertama digulirkan April 2020, wajar jumlah pendaftarnya minimal mencapai 75 Juta orang hingga awal Oktober 2021. Melalui program ini, pemerintah juga sudah menyalurkan insentif Rp13,36 Triliun pada 2020. Lalu, terserap dana Rp9,42 Triliun hingga Oktober 2021.

“Program Kartu Prakerja menjangkau semuanya. Bagaimanapun, program perlinsos cash plus harus bisa menjangkau semuanya. Diakses sektor informal, perempuan, penyandang disabilitas, memakai fintech, hingga pendaftaran online dan jarak jauh,” terang Mari Elka.

Dan, program Kartu Prakerja sudah memenuhi semua aspek ideal tersebut. Program ini bisa beradaptasi dan lincah, termasuk masuk dalam wilayah-wilayah yang membutuhkannya. Lebih spesial, program ini sudah diimplementasikan kepada sekitar 11,4 juta peserta. Menegaskan juga posisinya sebagai conditional cash transfer di masa pandemi Covid-19.

“Program Kartu Prakerja sejak awal didesain semi bansos. Program ini menawarkan beragam pelatihan, selain bantuan uang tunai. Adapun pelatihannya beragam dan bisa dipilih bebas oleh peserta. Program ini melibatkan ratusan lembaga pelatihan. Semuanya berbasis digital,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua KPC-PEN.

Lebih lanjut, program Kartu Prakerja menjadi pionir Government to Person (G2P) program di Indonesia. Melibatkan fintech berdampingan dengan bank sekaligus. Membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia secara signifikan. Ada 27% peserta yang akhirnya memiliki rekening tabungan atau e-wallet. Kini sekitar 92% peserta bahkan menggunakan e-wallet.

Menjadi solusi, program Kartu Prakerja juga terbukti inklusif. Bisa menjangkau seluruh elemen masyarakat. Komposisi pesertanya juga diisi oleh perempuan, penyandang disabilitas, dan mantan/calon Pekerja Migran Indonesia. Ada juga lulusan SD ke bawah hingga orang-orang dari daerah tertinggal.

Program Kartu Prakerja juga sudah membuktikan dirinya adaptif. Sebab, program ini memberi insentif hingga Rp2,4 juta. “Ada banyak kemudahan dan fasilitas yang diberikan kepada peserta. Teknis pelaksanaannya juga fleksibel. Bisa online atau offline, sesuai kurva Covid-19. Yang pasti, peserta program Kartu Prakerja kini memiliki masa depan lebih baik,” tutup Airlangga yang notabene Ketua Umum Partai Golkar.(*)

 498 total views,  1 views today