Kartu Prakerja – UU Prakerja Jadi Terapi Ampuh Problem Sosial dan Kesejahteraan

JAKARTA – Problem Sosial dan kesejahteraan masyarakat terdampak Covid-19 teratasi tuntas. Formulasi penyelesaiannya melalui kombinasi program Kartu Prakerja dan UU Cipta Kerja. Hasilnya, keseimbangan antara demand dan supply tercipta. Masyarakat bahkan sudah mendapatkan kembali akses pekerjaannya.

“Program Kartu Prakerja dan UU Cipta Kerja menjadi kombinasi ideal untuk menjawab tantangan ekonomi. Program Kartu Prakerja menjadi media penyedia tenaga kerja berkualitas, lalu UU Cipta Kerja membuka lebar peluang investasi,

Menjawab tantangan kesejahteraan keluarga, program Kartu Prakerja efektif memberi akses masyarakat ke dunia kerja. Mengacu hasil survey Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, sebanyak 35% dari 5,5 Juta penerima Kartu Prakerja sudah kembali bekerja. Komposisinya beragam diantaranya 17% sebagai wirausaha, lalu 18% kembali menjadi karyawan atau pekerja lepas. Airlangga menerangkan, pemerintah optimistis daya serap penerima Kartu Prakerja akan membesar seiring membaiknya ekonomi.

“Penerima program Kartu Prakerja banyak yang sudah bekerja kembali. Mereka kembali produktif, setelah beberapa waktu tidak bekerja. Ada jaminan ekonomi di situ. Hal ini tentu bagus. Kami optimistis jumlahnya akan semakin besar. Apalagi, kondisi ekonomi terus membaik dan arus investasi sangat bagus,” terangnya yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Membuka luas kesempatan upgrade kompetensi, pemerintah kembali melanjutkan program Kartu Prakerja. Gelombang ke-12 program Kartu Prakerja pun digulirkan pada Triwulan I 2021. Apalagi, Implentasi UU Cipta Kerja atau UU Nomor 11 Tahun 2020 sudah dijalankan penuh. Anggaran jumbo Rp10 Triliun bahkan sudah disiapkan pemerintah. Dana tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menaikan kompetensi sepanjang Semester I 2021.

“Program Kartu Prakerja selalu berhasil menjalankan mandatnya. Selain mengembangkan kompetensi atau ketrampilan, Kartu Prakerja menjadi program.perlindungan sosial yang efektif sepanjang masa pandemi Covid-19,” tegas Airlangga lagi.

Sebagai pendukung UU Cipta Kerja, posisi program.Kartu Prakerja sudah tepat sasaran. Mengacu data Survey Angkatan Kerja Nasional 2020 versi Badan Pusat Statistik (BPS), mayoritas 48,7% penerima program Kartu Prakerja memang menginginkan peningkatan ketrampilan kerja. Ada juga sebanyak 27% ingin mendapatkan insentif. Sebanyak 12% ikut saran koleganya, lalu 5,01% mengisi waktu luang.(***)

 302 total views,  1 views today