Kaya Kisah Budaya, Kemenparekraf Perkuat SDM Writerpreneur di Belitung

BELITUNG –  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) sektor ekonomi kreatif. Kali ini, penguatan kapasitas SDM ditujukan bagi writerpreneur di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.

Kegiatan Writerpreneur pelatihan SDM subsektor Penerbitan itu diselenggarakan di Hotel BW Suite Belitung pada 16-17 Juni 2021. Pelatihan melibatkan 50 orang peserta dari komunitas writerpreneur yang banyak tersebar di Belitung. Sebelum dimulai, seluruh peserta menjalani SWAB Antigen terlebih dahulu. Mereka wajib menjalani protokol kesehatan dengan ketat.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya menjelaskan, kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas penulis di Belitung. Belitung, Wisnu melanjutkan, merupakan wilayah yang kaya akan budaya. “Jika itu bisa dieksplorasi menjadi sebuah cerita, akan semakin menarik perhatian wisatawan,” ujar Wisnu, Jumat (18/6/2021).

Menurut Wisnu, budaya dan cerita rakyat Belitung dapat dituangkan ke dalam sebuah kisah menarik sehingga menjadi cerita yang nikmat untuk dibaca. Pada titik itu, diperlukan keahlian khusus untuk merangkai peristiwa agar mampu menggugah wisatawan agar dapat datang berkunjung. “Perlu keahlian khusus bagaimana dari sebuah kisah dituangkan ke dalam tulisan sehingga mampu menarik dan mendatangkan wisatawan. Ah, pelatihan ini diharapkan mampu mendukung sektor pariwisata di Belitung melalui karya tulis para writerpreneur yang mengikuti pelatihan ini,” harap Wisnu.

Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Erwita Dianti memotivasi para writerpreneur milenial bagaimana mengungkap  ide, gagasan, opini dan pikiran dalam rangkaian kalimat yang dituangkan ke dalam sebuah tulisan hingga menjadikannya sebuah karya yang mengglobal.

“Contohnya adalah ‘Laskar Pelangi’ yang sangat luar biasa hingga mengangkat Belitung menjadi sangat dikenal. Saya yakin ada banyak potensi penulis berbakat lainnya di Belitung ini,” kata dia.

Erwita Dianti menyemangati para peserta agar tak menyia-nyiakan kesempatan pelatihan tersebut. Ia cukup optimis pelatihan ini akan melahirkan penulis berbakat lainnya dari Belitung yang akan semakin menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Belitung.

“Kepada para peserta yang mengikuti kegiatan ini agar tidak menyia-nyiakan kesempatan pelatihan ini dan tidak segan-segannya berdiskusi bersama para narasumber,” harap dia.

Koordinator Edukasi III Kemenparekraf/Baparekraf, Toar RE Mangaribi dalam laporannya menyampaikan, kegiatan pelatihan ini merupakan kolaborasi pusat dan daerah dan akan didampingi oleh narasumber profesional. “Kami hadirkan narasumber yang betul-betul berkompeten di bidangnya, sehingga sasaran dan target kita akan tercapai. Kami ingin para peserta mendapat wawasan lebih maksimal lagi bagaimana mengemas sebuah kisah ke dalam cerita,” ujar dia.

Meski terlihat sederhana, namun faktanya butuh keahlian khusus dalam merangkai sebuah peristiwa menjadi cerita. Ia berharap melalui pelatihan ini para peserta dalam memahami secara teknis bagaimana menulis yang baik dan benar. “Sehingga, mereka bisa mengeksplorasi segala hal menjadi bacaan yang menarik untuk dibaca dan membuat wisatawan tertarik mengunjungi Belitung untuk melihat langsung kondisi seperti yang ditulis itu,” harap Toar.

Pada kesempatan itu, dua orang peserta dihadirkan di antaranya Kirana Kejora yang membawakan materi “Kiat-kiat Menjadi Writerpreneur Bergengsi”, Agustinus Wibowo dengan materi “Travel Note Jadi Buku  Best Seller” dan Evin Tobing menyampaikan materi “Penulis Indie Menjadi Penerbit”.(*)

 302 total views,  1 views today