Kemenparekraf Tinjau Destinasi Wisata Unggulan Di Biak Numfor

JAKARTA – Biak Numfor atau Kota Karang Panas Biak, demikian julukan yang diberikan, mempunyai destinasi wisata yang sangat eksotis dengan keragaman wisata alam,budaya dan buatan serta kehidupan sosial masyarakat yang sangat menarik untuk di kunjungi oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Salah satu daya tarik wisata adalah Goa Jepang yang merupakan destinasi prioritas di Kabupaten Biak Numfor.

Direktur Pengembangan Destinasi II, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wawan Gunawan didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Biak Numfor, Ony Dangeubun berkesempatan meninjau Goa Jepang, Distrik Samofa, pembangunan panggung kesenian dan pantai yennyabu Kabupaten Biak Numfor pada Rabu, (08/12/2021) di sela-sela persiapan Fasilitasi Sentra Vaksinasi di Biak Numfor yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Goa Jepang awalnya adalah Goa alami atau Goa yang memang sudah terbentuk dari alam, jaman dulu Goa ini sering digunakan masyarakat setempat sebagai tempat beristirahat, di dalam Goa juga terdapat mata air yang sering dipakai masyarakat untuk keperluan memasak, mandi dan lain lain.

Goa Jepang atau sering disebut masyarakat setempat dalam bahasa Biak adalah Abyab Binsari yang artinya Goa Nenek, Disebut Abyab Binsari karena menurut cerita warga setempat, jaman dulu ada seorang nenek yang tinggal di sekitar goa ini, namun setelah ada tentara Jepang datang, nenek itu kemudian menghilang tanpa jejak.

Tentara Jepang pertama kali mendarat ke Biak pada tahun 1943 dengan jumlah tentara kurang lebih 10.000 tentara, tersebar dari Goa Jepang, Biak Utara, Biak Barat, Biak Timur, Ambroben Sub, sampai ke Supiori.

Tentara Jepang membangun benteng benteng pertahanan di pinggiran pantai sampai ke hutan dan Goa-Goa yang ada di hutan, khusus di Goa Jepang terdapat sebanyak 3000 Tentara Jepang, dijadikan sebagai pusat logistik dan juga tempat persembunyian oleh tentara jepang di bawah Komando Kolonel Kuzume.

Sekitar tahun 1944, tentara sekutu yang berada di bawah kepemimpinan Jenderal Douglas McArthur mengetahui jika pusat Logistik tentara Jepang berada di Biak maka pada 7 Juni 1944 sekutu langsung menjatuhkan bom dan drum-drum bahan bakar di atas Goa Binsari ini, yang mengakibatkan lebih dari 3.000 tentara Jepang meninggal dunia.

Sekitar tahun 1980, Goa Jepang ditetapkan sebagai salah satu objek wisata sejarah perang dunia ke- II. Benda benda yang ditemukan di area Goa Jepang, khusus dari tentara jepang adalah senjata, baik senjata ringan maupun senjata berat, peluru, helm atau topi topi tentara jepang, pesawat jepang, bom, peralatan makan minum, samurai, pistol dan alat-alat kedokteran seperti obat-obatan, kemudian benda – benda dari sekutu juga ada pesawat, kendaraan jeep, bom, dan baling-baling pesawat.

Wawan menilai destinasi Goa Jepang ini sudah sangat luar biasa potensi dan daya tarik wisatanya, bahkan bisa disandingkan dengan Museum War Remnants di Vietnam. Museum ini pun menjadi saksi bisu kerasnya Vietnam .

Dalam hal pengembangan destinasi, Wawan meyakini bahwa potensi dan daya tarik pariwisata Biak Numfor sangat besar dengan posisi yang sangat strategis, seperti Goa Jepang ini bisa mendunia seperti Museum War Remnats Vietnam. Begitu juga kehadiran pembangunan gedung kesenian sebagai sarana dan prasarana untuk memberi ruang kreatif kepada masyarakat, komunitas dalam berekspresi sebagai karya untuk mendukung atraksi wisata budaya Biak Numfor. Nantinya berbagai komunitas seni dan budaya bisa tampil dan juga para pelaku ekraf, kuliner, musik bisa saling bergandeng tangan untuk melakukan aktifitas yang berkelanjutan. Tentu hal ini akan berdampak bemberikan nilai tambah dalam mempercepat pergerakan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat Biak Numfor.

Komitmen kuat dari Pemerintah Biak Numfor mengembangkan dan menata destinasi wisata Goa Jepang sudah sangat baik, hal ini dilihat dari beberapa pelaksanaan dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) di Bidang Pariwisata sejak Tahun Anggaran 2017 – 2021 sudah dilaksanakan dengan tepat sasaran, tepat anggaran dan tepat manfaat di destinasi tersebut dan dukungan DAK Pariwisata berkelanjutan di 2022-2024 karena Biak Numfor merupakan destinasi pariwisata pengembangan prioritas di DPP Biak-Teluk Cendrawasih Provinsi 2022, ini sebagai wujud nyata pemerintah pusat dalam mempersiapkan destinasi Biak Numfor yang berkualitas, dan juga mempersiapkan event bergengsi Sail Teluk Cendrawasih 2023.

“Potensi destinasi Goa Jepang ini sudah sangat keren, kami yakin destinasi ini bisa mendunia bahkan bisa menandingi yang di Vietnam, asal terus dikemas dengan standar global. Penyiapan destinasi Biak Numfor yang berkualitas, berdaya saing, terintegrasi dan berkelanjutan. Bisa diperkuat dengan pembuatan calender of event yang menarik, travel patten kemasan paket-paket wisata sejarah dan religi ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisman dan wisnus dengan narasi story telling yang kuat dan menarik. Kami mengapresiasi komitmen kuat dari pemerintah khususnya Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap dalam mengembangkan pariwisata Biak Numfor yang sangat strategis seperti destinasi Goa Jepang ini.” Puji Wawan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkomitmen akan terus mendukung Pengembangan Destinasi di Biak Numfor sejalan dengan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 Destinasi Pariwisata Pengembangan (DPP) Biak – Teluk Cendrawasih.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Biak Numfor, Ony Dangeubun mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah berkomitmen mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Biak Numfor.

“Pemerintah Kabupaten Biak Numfor mengapreasi dan berterima kasih atas komitmen Kemenparekraf/Baparekraf yang terus mendukung pengembangan destinasi di Biak Numfor. Kami berharap dukungan untuk Biak Numfor akan terus berjalan di tahun-tahun berikutnya.” Tutup Ony.

 601 total views,  1 views today