Kementan: Agenda Intelektual Maksimalkan Program Utama Pertanian

JAKARTA – Program utama yang dijalankan Kementerian Pertanian harus mendapatkan dukungan berupa agenda intelektual agar lebih maksimal. Tentunya upaya ini juga di dukung dengan SDM yang berkualitas.

Hal tersebut disampaikan dalam Koordinasi Pelaksanaan Proyek Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN) Lingkup Pusat Penyuluhan Pertanian TA 2022 yang dilangsungkan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/1).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, agenda intelektual akan memaksimalkan program pertanian. “Oleh karena itu, kita mendorong peningkatan kualitas SDM pertanian yang mendukung terciptanya hal tersebut,” katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan, Koordinasi Pelaksanaan Proyek PHLN Lingkup Pusat Penyuluhan Pertanian TA 2022 bertujuan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan IPDMIP dan SIMURP Tahun 2022.

“Integrasi dilakukan antara kegiatan yang ada di Pusat, Provinsi dan Kabupaten, sehingga peningkatan produktivitas yang diharapkan dapat tercapai dan pertanian yang maju, mandiri dan modern dapat terwujud,” katanya.

Dedi menambahkan, IPDMIP dan SIMURP diharapkan dapat membangun sistem Agribisnis modern. Bukan hanya membangun onfarm , tapi juga up stream.

“Pikirkan bagaimana petani mendapatkan akses terhadap sarana prasarana benih, pupuk, dan alat-alat pertanian. Bagaimana petani menggenjot produktivitas, melakukan pengolahan tanah, memiliki varietas yang baik dan punya produktivitas tinggi, serta lainnya,” katanya.

Menurutnya, yang tidak kalah pentingnya adalah memikirkan bagaimana mengemas produk pertanian agar bernilai jual tinggi.

“Pikirkan pengemasan atau packaging, agar produk pertanian itu aman dari kebun sampai meja makan. Packaging harus menarik dan menggelitik agar masyarakat mau berbelanja. Pikirkan juga cara memasarkan produk pertanian dengan harga memadai dan tetap mendapatkan keuntungan,” ulasnya.

Menurutnya, Mentan sering mengatakan, bahwa setiap program pertanian harus dimulai dari agenda intelektual.

“Artinya, seluruh kapasitas insan pertanian harus ditingkatkan, agenda intelektual harus ditingkatkan sebelum program pertanian dijalankan. Sehingga sehingga petani bisa mengakses semua. Petani harus bisa mengakses offatker, buyer dan lainnya. Kalau tidak diperbaiki, atau ala kadarnya hal itu susah dicapai. Bila perlu petani sendiri yang terlibat dalam hal itu,” ujarnya.

Koordinasi Pelaksanaan Proyek PHLN Lingkup Pusat Penyuluhan Pertanian TA 2022 diikuti Pejabat Pembuat Komitmen Proyek IPDMIP dan SIMURP di Provinsi dan Kabupaten lokasi IPDMIP dan SIMURP sebanyak 170 orang, terdiri dari IPDMIP 85 orang dan SIMURP 85 orang.

 591 total views,  1 views today