Kementan Ajak Maksimalkan Komoditas Unggulan
BANDUNG BARAT – Kementerian Pertanian memaksimalkan tingginya potensi komoditas paprika. Kepada para petani Kementan memberikan dukungan berupa akses mendapatkan KUR.
Hal tersebut terungkap dalam Ngobras Penyuluhan Pertanian On The Spot (OTS) dengan tema ‘Paprika Eksotik Menguntungkan’, Kamis (3/2/2022), di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Hadir di kegiatan ini narasumber Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi yang diwakili Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya, Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan, Penyuluh Pertanian BPP Cisarua Mila Sukma krisanti, serta petani Kecamatan Cisarua, Aji Nursidiq.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan setiap daerah harus bisa memaksimalkan potensi komoditas yang dimiliki.
“Setiap daerah harus bisa memaksimalkan komoditas unggulan yang dimiliki. Bila perlu dijadikan komoditas ekspor,” kata Mentan SYL.
Sementara Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengatakan pandemi Covid-19 tidak menghalangi Insan Pertanian di pusat dan daerah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, yaitu menjamin ketersediaan pangan bagi 267 juta jiwa rakyat Indonesia.
“BPPSDMP, melalui Pusat Penyuluhan Pertanian dan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, berkomitmen meningkatkan kapasitas, kualitas dan kompetensi SDM Pertanian, melalui kegiatan Ngobras Penyuluhan On The Spot,” katanya.
Ngobras Penyuluhan On The Spot merupakan additional dari program Ngobras Penyuluhan yang dikemas dalam bentuk virtual talkshow langsung dari lapangan.
Dalam kesempatan kali ini, Ngobras membahas Paprika (Capsicum annuum L.), tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-terongan atau Solanaceae). Buahnya yang berwarna hijau, kuning, merah, atau ungu sering digunakan sebagai campuran salad.
“Peningkatan produksi dan mutu paprika diperlukan perlakuan khusus dengan manajemen dan budidaya pra-panen dan pasca panen di lapangan mulai dari tahap persemaian, penanaman, pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen,” ujar Dedi Nursyamsi.
Dijelaskannya, untuk mengembangkan komoditas ini, petani bisa memanfaatkan KUR.
“KUR akan membantu permodalan. Sehingga usaha yang dijalankan bisa lebih maksimal, termasuk hingga packaging,” katanya.
273 total views, 1 views today