Kementan Kawal Panen Raya di Banyuasin
BANYUASIN – Kementerian Pertanian, melalui BPPSDMP, turut mengawal panen raya dari kegiatan Demfarm di Desa Sebalik, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (4/2/2022). Panen ini dilakukan di lahan proyek IPDMIP.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap panen raya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Dalam kondisi pandemi Covid-19, kita harus terus memastikan pertanian dapat memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, kita dukung kegiatan kegiatan panen raya di setiap daerah,” katanya.
Sementara Kadis Peternakan dan Tanaman Hortikultura Kabupaten Banyuasin, Zainuddin, menjelaskan Desa Sebalik memiliki lahan kurang lebih 4.300 hektare.
“Sedangkan program IPDMIP di Desa Sebalik memiliki 106 anggota dan Demfarm diikuti sekitar 50 orang atau 50 hektare. Luas lahan IPDMIP sekitar 984 hektare. kegiatan IPDMIP di Desa Sebalik memiliki 3 pilar pokok institusi yang berkontribusi, kabupaten, Kementerian PUPR dan Dinas Pertanian,” jelasnya.
Menurut Zainnuddin terjadi peningkatan hasil panen. Dari 4,8 ton per hektare di tahun 2021, jadi 7.9 ton per hektare.
“Kami berharap hasil yang lebih baik mendatang agar kesejahteraan para petani dapat meningkat,” katanya.
Tahun lalu, Kabupaten Banyuasin menduduki urutan ke-4 penghasil gabah terbesar di indonesia. Luas lahan salah satunya menjadi faktor utama meningkatnya hasil panen Kabupaten Banyuasin.
“Kabupaten Banyuasin siap meningkatkan Kapasitas SDM Pertaniannya melalui pelatihan pelatihan dan sosialisasi teknologi pertanian pada petani-petani muda atau milenial dan petani konvensional supaya mampu beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman,” katanya.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Penyuluh dan Petani di Desa Sebalik Kecamatan Tanjung Lago yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan Demfarm yang diselenggarakan ditengah-tengah situasi pandemi Covid – 19.
“Semua ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Banyuasin serta seluruh Jajaran OPD terkait, khususnya Dinas Pertanian,” katanya.
Bustanul menjelaskan, Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi yang merupakan kewenangan pusat, provinsi atau kabupaten sebagai wujud kontribusi sistem pertanian bagi ketahanan pangan nasional pada umumnya.
“Dan kegiatan Demfarm seluas 50 hektar yang dilaksanakan oleh poktan Sumber Harapan merupakan salah satu kegiatan metode penyuluhan dalam rangka mendiseminasikan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi,” katanya.
Kegiatan dalam Demfarm meliputi pendampingan dan pengawalan oleh penyuluh dalam penerapan teknologi yang direkomendasikan seperti penggunaan varietas unggul bersertifikat, pengolahan tanah, pemupukan berimbang, teknologi tanam jajar legowo dan pengendalian hama terpadu sehingga diperoleh hasil dan produktivitas yang tinggi.
“Dari Demfarm ini kami memperoleh laporan dari hasil ubinan, di lahan Demfarm ini dicapai produksi sebanyak 6.9 ton/ha Gabah Kering Panen (GKP) sementara hasil sebelumnya hanya diperoleh sekitar 4-5 ton GKP. Kami berharap agar petani peserta Demfarm ini tidak hanya berhenti sampai disini, melainkan terus menerapkan teknologi yang sudah digunakan selama mengikuti Demfarm, sehingga produksi yang sudah dicapai ini dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan,” katanya.
Sebelumnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan panen raya ini membuktikan keseriusan penyuluh dan petani.
“Dalam kondisi apa pun, petai harus turun ke lapangan. Penyuluh harus terus turun ke lapangan mendampingi petani dan memastikan produktivitas pertanian tidak terganggu,” katanya.
257 total views, 1 views today