Keteladanan dan Dedikasi Airin, Peserta Pertama Vaksinasi Covid-19 di Tangsel
Simakdulu, TANGERANG SELATAN – Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany memang menjadi teladan. Dedikasi dan totalitasnya untuk Tangsel sangat luar biasa. Airin bahkan rela menjadi peserta pertama penyuntikan vaksinasi Covid-19 untuk Tangsel. Hal itu sebagai treatment meyakinkan warga Tangsel agar mau divaksin dan Covid-19 lenyap dari Tangsel.
“Bismillah saja. Vaksinasi Covid-19 itu bagian dari ikhtiar. Tujuannya untuk menyelamatkan dan agar permasalahan Covid-19 tuntas lebih cepat. Nantinya masyarakat juga harus pro aktif. Tidak alergi terhadap vaksin Covid-19 ,” ungkap Airin.
Progam vaksinasi Covid-19 akan digulirkan pemerintah pusat mulai pertengahan Januari 2021. Proses distribusi vaksin untuk 34 provinsi sudah dilakukan hampir sepekan. Pemerintah saat ini memiliki ketersediaan vaksin sekitar i 3 Juta dosis. Proses uji klinis tahap 3 m juga berjalan normal di Bandung. Program vaksinasi secara nasional dipercaya akan memberi impact positif bagi perekonomian. Pemerintah optimistis vaksinasi Covid-19 akan menaikan pertumbuhan ekonomi 5%.
“Program vaksinasi Covid-19 sudah menjadi bagian kebijakan pemerintah pusat. Semua percaya, vaksinasi bisa menghentikan pandemi Covid-19. Kalau wabah hilang, masyarakat bisa mengembangkan usahanya lagi secara maksimal. Apa yang dilakukan pemerintah pusat dalam rangka menyelamatkan dan melindungi masyarakat,” terang Airin lagi.
Merujuk kebijakan pusat, Pemerintah Provinsi Banten akan menjalankan program vaksinasi Covid-19;pada 22 Januari hingga April 2021. Tahap pertama Vaksinasi diberikan kepada Tenaga Kesehatan. Saat ini ada 43.000 Tenaga Kesehatan di Banten yang akan divaksinasi, termasuk Tangsel di dalamnya. Pada tahap kedua vaksinasi, diberikan kepada 250.000 Petugas Pelayanan Publik.
Untuk tahap ketiga, vaksinasi Covid-19 diperuntukan bagi peserta BPJS dan JKN di seluruh Banten. Secara keseluruhan, ada 1,5 Juta jiwa warga Banten yang akan divaksinasi. Pengecualian vaksinasi pun diberikan kepada wanita hamil, warga dengan komorbid, dan lansia. Secara sederhana, vaksinasi tidak diberikan kepada anak-anak dan warga di atas 60 tahun.
“Kami tetap mengikuti arahan dari provinsi dan pusat. Sekali lagi, semua untuk kebaikan bersama. Secara teknis, kami sudah siap untuk divaksinasi,” tutup Airin.(****)
327 total views, 1 views today