Ketua DPD RI: Nilai yang Terkandung Dalam Ajaran Islam Tak Lekang Oleh Waktu
CIAMIS – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, melakukan ziarah ke makam penyebar agama Islam utusan Kesultanan Cirebon, Adipati Singacala dan Pangeran Usman, di Objek Wisata Situs Peradaban Sunda Galuh ‘Astana Gede Kawali’ yang terletak di Dusun Indrayasa, Desa/Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (24/10/2021).
Dalam kunjungan kerja tersebut, LaNyalla didampingi sejumlah Senator, di antaranya Eni Sumarni (Jabar), Bustami Zainuddin (Lampung), Andi Muhammad Ihsan (Sulsel) dan Fachrul Razi (Aceh).
Menurut LaNyalla, ziarah makam dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada kedua tokoh yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Kabupaten Ciamis tersebut.
“Tentu keteladanan Beliau dalam menyebarkan Islam di Ciamis ini harus kita hargai dan kontekstualisasi dalam spirit kehidupan kekinian,” kata LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu melanjutkan, nilai-nilai Islam harus terus hidup, tumbuh dan berkembang sebagai pedoman peradaban kekinian.
“Nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam tak lekang oleh waktu. Oleh karenanya, mari kita terus teguhkan nilai-nilai keislaman untuk membangun peradaban bangsa ini ke arah yang semakin maju ke depannya,” tutur LaNyalla.
Sekitar abad ke-XVI, ketika pengaruh agama Islam mulai membumi di Tatar Sunda, Astana Gede Kawali menjadi pusat pemerintahan.
Pada era Kerajaan Galuh, Situs Astana Gede Kawali bukan hanya sekadar makam, tapi merupakan ibu Kota Kerajaan Galuh, sekaligus jejak akhir dari peradaban Kerajaan Sunda Galuh.
Astana Gede Kawali terletak di Dusun Indrayasa, Desa Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Jaraknya sekitar 40 menit dari pusat perkotaan Ciamis. Astana Gede Kawali kini sebagai tempat wisata yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Ciamis dan ditetapkan sebagai cagar budaya.
Di lokasi ini terdapat beberapa peninggalan Raja Kerajaan Galuh berupa batu prasasti, yang dikenal ada enam prasasti yang ada di situs tersebut.
Prasasti ini memiliki tulisan Sunda kuno, bahkan ada juga cetakan telapak tangan dan kaki salah seorang Raja Galuh yakni Prabu Niskala Wastukencana. Ada juga batu tempat penobatan para Raja Galuh di Kawali.(***)
858 total views, 1 views today