Kualitas Kerja Airlangga Membuat Kelompok Religius Yakin

JAKARTA – Kinerja impresif Manteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi magnet. Mampu membius banyak parpol untuk mendekat. Pun demikian dengan kelompok agamis yang terus agresif meminangnya untuk Pilpres 2024. Mendorongnya demi terciptanya koalisi nasionalis-religius.

“Kinerja dan profil Pak Airlangga luar biasa. Pak Airlangga menempatkan kalangan agamis sebagai calon wakil presiden,” ungkap Peneliti senior Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad.

Kinerja moncer dibukukan Airlangga yang menjabat Ketua KPC-PEN sepanjang pandemi Covid-19. Hingga 3 Oktober 2021, kurva Covid-19 di Indonesia ditekan hingga 94,59%. Angka tersebut turun 63,81% dalam 2 pekan terakhir. Selain kesehatan, Airlangga juga sukses menghidupkan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Ada banyak catatan impresif yang tercipta sepanjang masa pemulihan ekonomi tersebut. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2021 mencapai 7,07%. Tren positif tersebut memantik optimisme pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2021 berada pada level 3,7%-4,5% year on year (yoy).

Rekor baru bahkan diciptakan dari neraca perdagangan yang surplus USD4,74 Miliar pada Agustus 2021. Nilai ini jadi rekor tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Sebab, kinerja ekspor terakselerasi USD21,42 Miliar. Meningkat double digit sebesar 20,95% (mtm) dan naik 64,10% (yoy).

Rapor neraca perdagangan Agustus tersebut pun melanjutkan tren positif surplus sejak Mei 2020 atau 16 bulan beruntun. Terbaru, serapan dana PEN mencapai 55,3% atau Rp411,7 Triliun per 1 Oktober 2021. Adapun pagu PEN untuk tahun ini berjumlah Rp744,7 Triliun.

“Mereka yang dipersepsi memiliki pengalaman, integritas, dan dekat dengan publik akan lebih mudah untuk meraih dukungan publik, apa pun latar belakang demografisnya,” terang Saidiman.

Memiliki banyak peran, Airlangga menjadi tokoh sentral dalam pemulihan ekonomi, kesehatan, dan akselerasi pembangunan di masa-masa sulit. Saidiman menambahkan, keunggulan prestasi Airlangga tersebut harus disosialisasikan kepada publik. Airlangga juga mulai diperhitungkan banyak elit politik.

“Prestasi Airlangga harus disosialisasikan pada publik agar semakin terbuka diterima. Fakta bahwa mulai banyak elit yang memperhitungkan Airlangga adalah bukti bahwa dia memiliki daya tarik elektoral yang cukup tinggi, berdasarkan kinerja dan platform yang melekat pada dirinya sejauh ini,” kata Saidiman.

Merespon Pilpres 2024, kader Partai Golkar mendorong Airlangga sebagai Capres 2024. Rencana tersebut mendapat respon positif kelompok Agamis. Muhammadiyah misalnya, mereka meminta Airlangga menjadikan tokoh dari Muhammadiyah atau NU sebagai cawapresnya.

Selain organisasi kemasyarakatan, partai politik berlatar agama juga melakukan hal serupa. PPP berencana memasangkan Airlangga dengan Suharso Manoarfa. PAN lalu menyodorkan nama Sutrisno Bachir sebagai calon pendamping Airlangga. Saidiman menjelaskan, politik Indonesia masih dikendalikan faktor sosiologis.

“Poros nasionalis-religius menjadi sinyal politik Indonesia masih dikendalikan faktor sosiologis. Latar belakang demografi keagamaan dianggap masih penting dan relevan oleh pemilih. Dan, Airlangga saat ini ditempatkan sebagai nasionalis dan idealnya menggandeng kalangan partai Islam,” ujar Saidiman.(*)

 408 total views,  2 views today