Lewati Banyak Figur Beken, Elektabilitas Airlangga MapanTeratas
JAKARTA – Elektabilitas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto semakin mapan di zona teratas. Ketua Umum Partai Golkar tersebut mengungguli banyak nama beken yang sebelumnya langganan zona atas survei. Fakta tersebut menjadi penegas semakin diterimanya Airlangga oleh masyarakat. Apalagi kinerjanya dalam kabinet sangat impresif, khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Hasil penelitian menunjukkan nama Airlangga Hartarto memiliki preferensi suara masyarakat paling tinggi diantara para tokoh lainnya,” ungkap Direktur Eksekutive Lab Suara Indonesia, Albertus Dino.
Eksekutive Lab Suara Indonesia sebelumnya melakukan survei pada periode 24 September hingga 8 Oktober 2021. Total ada sekitar 2.178 responden dari berbagai wilayah di Indonesia yang dilibatkan. Metode yang digunakannya adalah multistage random sampling. Untuk toleransi kesalahannya 2,1% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasilnya? Airlangga mendapatkan elektabilitas 12,1%. Melewati elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang berada pada grid ke-2 dengan 11,8%. Albertus menambahkan, Airlangga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk memilihnya dalam Pilpres 2024.
“Airlangga jadi daya tarik untuk dipilih dalam Pilpres 2024. Masyarakat menilai Airlangga memiliki rekam jejak serta pengalaman bagus sebagai pemimpin,” lanjut Albertus lagi.
Di bawah Airlangga dan Prabowo ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 11,3%. Slot berikutnya diisi oleh mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan 6,2%. Ada juga elektabilitas 5,8% milik Ketua DPR RI Puan Maharani, lalu mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti 4,8%.
Grid berikutnya diisi oleh Kepala KSP Moeldoko 4,4%, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 4,3%, hingga Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti dengan suara 3,8% dalam survei ini. Ada juga nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,2%) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (3,1%).
“Ada banyak tokoh dengan elektabilitas 1-2%. Tokoh lainnya yang tingkat elektabilitasnya di bawah 1% digabungkan menjadi sebesar 4,3%. Sedangkan selebihnya yang tidak memberikan pilihan sebanyak 12,1%,” jelas Albertus.
Untuk tokoh dengan elektabilitas 1-2% ada nama Menteri Parekraf Sandiaga Uno sebesar 2,9%. Slot lainnya diisi oleh Ketua Umum Perindo Harry Tanoe Sudibjo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masing-masing sebesar 2,2%. Menteri Sosial Tri Rismaharini mendapat elektabilitas 2,1%, lalu Menteri BUMN Erick Thohir 1,2%.
“Sosialisasi yang dilakukan Partai Golkar mulai menunjukkan hasil positif. Naiknya elektabilitas Pak Airlangga tentu menjadi start positif. Apalagi, Pak Airlangga terus fokus dengan penanganan pandemi Covid-19 dan tugas kenegaraan lainnya,” terang Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Golkar Maman Abdurrahman.
Menjabat sebagai KPC-PEN, rapor fantastis dibukukan Airlangga. Masih dibayangi pandemi Covid-19, cadangan devisa Indonesia kini berada pada angka USD146,9 Miliar hingga akhir September 2021. Menjadi rekor baru sekaligus merevisi catatan impresif bulan sebelumnya. Sebab, cadangan devisa pada Agustus 2021 mencapai USD144,8 Miliar. Angka USD144,8 Miliar tersebut sebelumnya juga menjadi rekor terbaik.
Kesehatan dan ekonomi juga terus diseimbangkan sepanjang pandemi Covid-19 oleh Airlangga. Sebab, ekonomi Indonesia saat ini berada dalam track kompetitif dan kondusif. Ekonomi Indonesia pada kuartal II/2021 tumbuh 7,07%. Tren positif tersebut memantik optimisme pertumbuhan ekonomi nasional 3,7%-4,5% year on year (yoy) sepanjang 2021.
Kapabilitas besar memang dimiliki Airlangga. Rekor baru bahkan diciptakan ekonomi dari neraca perdagangan yang surplus USD4,74 Miliar pada Agustus 2021. Nilai ini jadi rekor tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Sebab, kinerja ekspor terakselerasi USD21,42 Miliar. Meningkat double digit sebesar 20,95% (mtm) dan naik 64,10% (yoy).
Rapor neraca perdagangan Agustus tersebut pun melanjutkan tren positif surplus sejak Mei 2020 atau 16 bulan beruntun. Terbaru, serapan dana PEN mencapai 55,3% atau Rp411,7 Triliun per 1 Oktober 2021. Adapun pagu PEN untuk tahun ini berjumlah Rp744,7 Triliun. “Kami optimistis bisa terus menghadirkan perubahan positif. Kami juga berharap dukungan penuh masyarakat agar Indonesia lebih baik lagi,” tutup Maman.(*)
298 total views, 1 views today