Magnet Kuat Golkar, NasDem Siap Berkoalisi Dengannya di Pilpres 2024

Simakdulu, JAKARTA – Magnet kuat mang dimiliki Partai Golkar. Kebijakan politiknya banyak memikat partai lain untuk bergabung membangun koalisi. Membangun poros politik baru guna memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Pun demikian dengan Partai NasDem yang terus membangun komunikasi dengan Partai Golkar. Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI Saan Mustofa menilai, koalisi dengan Partai Golkar sudah cukup untuk maju pada Pilpres 2024.

“NasDem terus menjalin komunikasi intensif dengan Golkar. Keduanya memiliki persamaan platform dan historis. Koalisi Golkar dan NasDem sudah cukup untuk mengusung paslon presiden. Melewati ambang batas minimum,” ungkap Saan.

Untuk maju pada Pilpres 2024, parpol harus memenuhi presidential threshold 20% suara nasional. Slot 20% tersebut sekitar 25% perolehan kursi di parlemen. Ambang batas tersebut naik 5% karena pada Pemilu 2004 dan 2009 masih berada pada angka 15%. Jumlah yang setara dengan raihan 20% kursi di parlemen. Saat ini Partai Golkar memiliki kuota 12,31%, lalu NasDem memiliki porsi 9,05%.

“Koalisi Golkar dan NasDem sudah melewati 20% syarat gabungan parpol untuk mengajukan capres,” tegas Saan.

Merunut kebijakan politik partai, Golkar sudah bulat mengusung Airlangga Hartarto sebagai Capres di Pilpres 2024. Airlangga kini menjabat Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Airlangga juga dipercaya sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Terkait ekonomi, Airlangga mampu melejitkan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur 55,3 pada Mei 2021. Naik kompetitif dari April 2021 yang ada di slot 54,6. Angka tertinggi di ASEAN.

Lalu, bagaimana dengan penanganan Covid-19? Airlangga taktis dalam merespon pandemi. Menjamin pengendaliannya, kasus aktif Covid-19 di Indonesia hanya 5,2%. Masih lebih rendah dari kasus aktif Covid-19 dunia yang mencapai 11,09%. Adapun tingkat kesembuhan di Indonesia saat ini mencapai 92%. Di atas tingkat kesembuhan global yang hanya berkisar 86,83%. Untuk kasus kematian pasien Covid-19 mencapai 2,8% berbanding 2,07% milik dunia.

Airlangga juga memiliki elektabilitas positif. Memenuhi indikator figur, hasil survei KedaiKOPI menempatkan Airlangga dengan elektabilitas 17,6% sebagai tokoh parpol yang paling ideal sebagai presiden 2024. Melewati banyak nama beken lainnya seperti, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Politisi Partai Gerindra Sandiaga Uno, bahkan Politisi PDI-P Puan Maharani yang notabene Ketua DPR RI.

“Kami masih menunggu formulasi pengeriputan dari masing-masing partai. Melihat hasil survei untuk bisa menjadi Capres. NasDem tetap menyiapkan format Konvensi Capres 2024. Secara teknis akan mulai berjalan pada 2022,” terang Saan lagi.

Mengukur elektabilitas, penegasan kapabilitas Airlangga juga diberikan Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPPM). LPPM menempatkan elektabilitas Airlangga tertinggi dengan15,7%. Unggul jauh atas nama beken seperti, Ganjar Pranowo (10,2%), Moeldoko (9,1%), Muhaimin Iskandar (8,4%), bahkan Anies Baswedan (7,2%). Adapun Partai Golkar menempel PDIP dengan selisih elektabilitas hanya 0,4%. PDIP memiliki elektabilitas 17,7%, sedangkan Partai Golkar punya tingkat keterpilihan 17,3%.

“Komunikasi politik tetap dilakukan Partai Golkar, termasuk dengan NasDem. Ada banyak peluang. Elektabilitas penting, tapi rekam jejak dan kapabilitas figur harus diperhatikan. Pak Airlangga memenuhi seluruh aspek. Apalagi, Pak Airlangga tetap fokus menyelesaikan kasus Covid-19 dan memulihkan ekonomi. Hasilnya, sangat bagus,” jelas Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Maman Abdurahman.(***)

 240 total views,  1 views today