Manfaatkan Teknologi, Pertanian Modern Mampu Tingkatkan Produktivitas

SURABAYA – Menghadapi era 4.0 Kementerian Pertanian mendorong sdm pertanian agar adaptif dengan teknologi dan pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian, termasuk kesejahteraan petani. Mewujudkan hal tersebut salah satunya dilakukan melalui penyuluhan pertanian. Penyuluhan pertanian saat ini didorong agar petani tidak hanya bergiat di hulu namun sampai ke hilir.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan berbagai program Kementan bertujuan mendukung peningkatan produktivitas.

“Peningkatan produktivitas sangat penting. Selain menjaga ketahanan pangan, peningkatan produktivitas juga bisa menaikkan kesejahteraan petani,” katanya.

Sedangkan saat pelaksanaan koordinasi dengan
konsultan regional IPDMIP dalam rangka melaporkan hasil kinerja tahun 2021 dan merancang kegiatan IPDMIP tahun 2022 Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan pertanian harus bertransformasi dengan kemajuan teknologi berbasis Internet.

“Pertanian harus bertransformasi dari pertanian konvensional menjadi pertanian modern yang dicirikan dengan produktivitas yang tinggi, efisien dan menguntungkan,” katanya, Kamis (27/01/2022).

Dedi menjelaskan, IPDMIP yang merupakan salah satu project dari PHLN yang pelaksanaannya dibawah BPPSDMP dirancang untuk mendukung proses transformasi pertanian konvensional menjadi pertanian modern.

“Pertanian harus menghasilkan duit dan pertanian harus berorientasi pada bisnis yang menguntungkan”, tegasnya.

Oleh karena itu, insan pertanian diajak membangun sistem pertanian modern untuk menggenjot produktivitas  dengan  memanfaatkan inovasi teknologi yang efisien.

“Metode penyuluhan pertanian dengan sistem laku harus bertransformasi menjadi cara-cara penyuluhan yang plus-plus dengan penerapan panca usaha plus-plus pula,” tambah Dedi.

Pada kesempatan ini hadir Kepala Pusat Penyuluhan, Bustanul Arifin Caya, yang menegaskan agar para konsultan memanfaatkan waktu untuk memperkuat penguasaan substansi para konsultan regional dalam mendukung pelaksanaan kegiatan IPDMIP tahun 2022.

“Juga melakukan evaluasi sekaligus koordinasi kegiatan IPDMIP tahun 2022,” katanya.

Bustanul menambahkan, pertemuan ini harus menghasilkan perencanaan yang tepat dan dengan menetapkan target output yang konkrit dan berkualitas.

“Tahun 2022 sudah seharusnya tidak lagi hanya berfokus pada proses, tetapi adalah tahun kualitas output,” jelasnya.

Sebagai informasi kegiatan ini dihadiri oleh 21 orang Konsultan/Tenaga Ahli dan 64 konsultan koordinator kabupaten pelaksana IPDMIP dengan menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat.

Materi yang dibahas meliputi tantangan dalam mewujudkan Output dan Outcome IPDMIP, potret Kinerja Konsultan Regional dalam mewujudkan Output dan Outcome IPDMIP, Capaian Kinerja Konsultan Regional TA Farming System; TA Akses Pasar; TA Keuangan Perdesaan, dan Capaian Kinerja Koordinator Konsultan Kabupaten Wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi, NTB dan NTT. (SN/PF)

 722 total views,  1 views today