Mantab, UEA Alirkan Investasi Jumbo Rp144 Triliun

Simakdulu, JAKARTA – Investasi jumbo senilai USD10 Miliar atau Rp144 Triliun dialirkan Uni Emirat Arab (UEA). Investasi UEA akan menyasar di banyak sektor, diantaranya infrastruktur, jalan, pelabuhan, pariwisata, dan pertanian. Mereka juga membidik sektor potensial lain yang berkontribusi besar terhadap ekonomi dan sosial.

“Kami menyambut baik upaya UEA untuk berinvestasi di Indonesia. Potensinya sangat besar, apalagi perekonomian Indonesia tumbuh positif. Pasar Indonesia juga bagus. Indonesia memiliki UU Cipta Kerja yang membuat semuanya jadi sangat mudah,” terang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Masuk di banyak sektor, investasi UEA akan dialirkan melalui Sovereign Wealth Fund yang dikelola Indonesia Investment Authority. Kebijakan tersebut sesuai dengan arahan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed Al Nahyan sekaligus Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA. Aliran investasi ini mejadi penegas harmonisnya kerjasama ekonomi kedua negara.

Kuatnya kerjasama ekonomi UEA dan Indonesia sebelumnya ditegaskan melalui Pekan UEA-Indonesia 2021. Hasilnya, ada kesepakatan terkait kerjasama di lini pelabuhan, logistik, industri strategis dan pertahanan, energi, pariwisata, ekonomi kreatif, hingga pengembangan bakau. Sejauh ini, hubungan dagang dan ekonomi UEA-Indonesia tumbuh besar dengan volume mencapai USD3,7 Miliar.

“Berinvestasi di Indonesia menjadi opsi tepat bagi UEA. Ada banyak keuntungan yang bisa didapat. Apalagi, hubungan kedua negara juga sangat bagus dan terus berkembang di berbagai sektor,” ungkap Airlangga yang menjabat Ketua Umum Partai Golkar.

UEA dan Indonesia memang memiliki ikatan politik, ekonomi, hingga budaya sangat kuat. Hubungan diplomatik resmi kedua negara dimulai pada 1976. Penandanya adalah pembukaan Kedutaan Besar Indonesia di Abu Dhabi pada 28 Oktober 1978. Lalu, UEA membuka Kedutaan Besarnya di Jakarta pada 1991. Hal itu sebagai tindak lanjut kunjungan bersejarah almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan ke Indonesia pada 1990.

Harmoni hubungan antara kedua negara kini terjalin sangat luar biasa. Dalam beberapa tahun terakhir, ada kunjungan timbal balik di tingkat pemimpin puncak dan pejabat senior. Pada 2015, Presiden Joko Widodo berkunjung ke UEA. Kunjungan ini dibalas kehadiran Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Indonesia pada Juli 2019.(***)

 291 total views,  1 views today