Melalui Benih Unggul dan Literasi Keuangan, Kementan Wujudkan Pengembangan SDM Pertanian

BUOL – Kementerian Pertanian melengkapi kemampuan dan pengetahuan petani dan penyuluh di Kabupaten Buol. Kemampuan tersebut ditingkatkan dalam bimbingan lanjutan melalui program READSI.

Bimbingan diberikan kepada petani dan penyuluh sebagai lanjutan dari kegiatan Sekolah Lapang.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kinerja pertanian juga ditentukan oleh kerja penyuluh dan petani.

“Oleh karena itu, Kementerian Pertanian mendorong BPPSDMP agar mampu memberi pelatihan dan mencetak tenaga terlatih untuk terus menggerakan pertanian ke arah yang lebih maju, mandiri dan modern,” katanya.

Hal tersebut disambut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengeembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.

“Melalui Program READSI, kita memberdayakan petani dengan pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek) agar mampu meningkatkan produksi dan produktivitas serta pendapatan petani,” katanya.

Sejalan dengan hal tersebut, 2 kelompok tani Wanita Sekar Wangi dan Popay Jaya yang masuk dalam Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling up Initiative (READSI)  ini sedang berlangsung bimbingan lanjutan pasca menjalani Sekolah Lapang (SL).

Pertemuan ini  akan berlangsung sebanyak empat kali oleh Penyuluh.

Sebagai Fasilitator Desa Kodolagon, Kecamatan Bokat, Buol Syiarif, menjelaskan bimbingan lanjutan tahap satu ini untuk mengetahui sejauh mana petani memahami dan mampu mengaplikasikan materi yang didapat pasca sekolah lapang. Sekaligus memberikan pemahaman kepada petani Terkait Dengan Penggunaan atau Seleksi Benih Unggul hingga dilanjutkan dengan materi literasi keuangan.

Program yang telah berjalan sejak tahun 2018 tersebut, dimulai pada proses administrasi dan penetapan lokasi tanam, sosialisasi teknik dan cara budidaya pada 2019. Memasuki Tahun 2020, kelompok tani diberikan bantuan sarana produksi dan pada Tahun 2021, kelompok tani mempersiapkan dana sharing untuk mesin alat pertanian dengan persentase 30% swadaya dan 70% program READSI.

Ishak, Penyuluh, mengatakan bimbingan lanjutan diharapkan membuat kelompok tani binaan agar lebih optimis lagi dalam mengelola usahatani.

“Kita harapkan bersama kelompok binaan menjadi kelompok yang teladan, dapat meningkatkan pendapatan dan keterampilan serta diharapkan kedepannya dapat memiliki usaha tani bersama,” ungkapnya.

Syiarif menambahkan bahwa 2  kelompok yang mengikuti bimbingan lanjut di Desa Kodolagon, Kecamatan Bokat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Binjut ini merupakan program lanjutan untuk evaluasi sekolah lapang pada kelompok tani binaan READSI dengan tujuan dapat meningkatkan adopsi teknologi, produksi, nilai tambah produk, memperkuat kelembagaan usaha tani dalam perencanaan dan pelaksanaan usaha tani pada kelompok pasca sekolah lapang

 526 total views,  1 views today