Melambat Lagi Efek Covid-19, Pemerintah Realistis Pertumbuhan Ekonomi 3,7%

Simakdulu, JAKARTA – Revisi target pertumbuhan perekonomian nasional dilakukan pemerintah untuk Kuartal III/2021. Efek melambatnya ekonomi karena efek pandemi Covid-19. Angkanya berada pada rentang 3,7%-4,5%. Kebijakan tersebut sebagai penyesuaian atas digulirkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat Jawa-Bali, 3-20 Juli 2021. Namun, komposisi pertumbuhan ekonomi tetap stabil di Kuartal II/2021.

“Kuartal III/2021 terjadi kontraksi, meski masih positif. Pertumbuhan ekonomi tetap di rentang 3,7%-4,5%. Target Kuartal III/2021 sebelumnya sekitar 6,5%. Penerapan PPKM Mikro Darurat memberi pengaruh,” ungkap Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Pemerintah sebenarnya sedang menjaga pertumbuhan ekonomi menurut periode. Sebab, pertumbuhan ekonomi 2021 ditarget 4,5%-5,3% dengan titik tengah 5%. Meski demikian, pemerintah tetap optimistis target pertumbuhan ekonomi positif 7% pada Kuartal II/2021. Sebab, Kuartal II/2021 tertolong tingginya konsumsi masyarakat menurut moment Ramadhan/Lebaran.

“Momentum positif tetap dimiliki, apalagi antisipasi sudah dilakukan. Kami sudah menyiapkan beberapa skenario untuk menunjang perekonomian tetap berjalan positif. Setiap peluang harus dimanfaatkan. Untuk itu, agar ekonomi positif maka masyarakat harus menjalankan protokol kesehatan,” kata Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Digulirkan di Jawa-Bali, implementasi PPKM Mikro Darurat berpengaruh besar terhadap PDB. Sebab, Jawa-Bali saat ini menjadi penopang PDB nasional dengan besaran hingga 60%. Untuk itu, skenario ekspor akan didorong sebagai sektor andalan. Apalagi, harga dan demand tinggi berlaku bagi komoditas CPO, batu bara, karet, hingga alumunium.

“Untuk menjaga stabilitas perekonomian secara menyeluruh, maka ekspor akan terus didorong. Sejauh ini pertumbuhannya sangat positif. Neraca perdagangan selalu surplus dan berada pada spot terbaik.

Rapor impresif ekspor terus ditunjukkan perekonomian Indonesia. Selama 5 bulan terakhir, ekspor membukukan angka pertumbuhan USD83,99 Miliar. Neraca perdagangannya sangat bagus. Mengacu data Badan Pusat Statistik, catatan impresif memang dibukukan neraca perdagangan Mei 2021. Kondisi neraca perdagangan surplus USD2,36 Miliar.

Semakin spesial, surplus neraca perdagangan USD2,36 menjadi yang tertinggi sepanjang 2021.Sebab, nilai neraca perdagangan pada April 2021 sebesar USD2,19 Miliar atau Rp31,3 Triliun. Rapor positif juga dibukukan pada Maret 2021 dengan slot neraca perdagangan USD1,57 Miliar. Untuk Februari USD2,01 Miliar, lalu USD2 Miliar di Januari.

“Ekspor relatif stabil. Capaian ekspor terus dipertahankan selama 13 bulan dan surplus USD10,06 Miliar. Kami optimistis kondisi ini bisa dipertahankan dan dinaikkan. Belanja pemerintah akan didorong terus agar konsumsi masyarakat stabil,” tutup Airlangga.(***)

 294 total views,  1 views today