Mujarab Terapi Covid-19, PPKM Mikro Terus Dilanjutkan

Simakdulu, JAKARTA – PPKM Mikro jadi terapi mujarab untuk pandemi Covid-19. Sukses menurunkan grafik aktif Covid-19 secara signifikan, pemerintah melanjutkan program PPKM Mikro. Durasi perpanjangannya 14 hari dengan rentang 23 Maret sampai 5 April 2021. Acuannya kebijakannya adalah track record dari 4 elemen parameter Covid-19.

“Efektivitas pengendalian Covid-19 dalam track yang sangat bagus. Kasus aktif Covid-19 saat ini turun signifikan, terutama di spot pemberlakuan kebijakan PPKM Mikro. Untuk itu, pemerintah akan memperpanjang kebijakan PPKM Mikro ini pada 2 pekan mendatang,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

PPKM Mikro pada awalnya diterapkan pada provinsi-provinsi di Pulau Jawa dan Bali. Seiring progress positif yang ditimbulkan, sayap dilebarkan di beberapa spot di luar zonasi tersebut. Beberapa spot baru PPKM Mikro tersebut diantaranya Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur. Bahkan Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur mampu menurunkan curva Covid-19 secara signifikan bersama DKI Jakarta, Banten, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

“PPKM Mikro akan terus didorong, meski program vaksinasi juga gencar dilakukan. Kami juga tetap meminta seluruh masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Kalau Covid-19 lebih cepat diselesaikan, impactnya sangat bagus bagi perekonomian. Ekonomi akan cepat pulih dan tumbuh stabil. Masyarakat juga bisa menikmati kehidupan normalnya secara penuh,” terang Airlangga lagi.

Kalkulasi penurunan curva Covid-19 didasarkan atas beberapa elemen analisis parameter Covid-29. Ada persentase kasus aktif, persentase kesembuhan, persentase kematian, dan tingkat BOR (Bed Occupancy Ratio). Untuk persentase kasus aktif secara konsisten menunjukkan tren penurunan dari 12,95 persen pada 15 Februari 2021 menjadi 9,12 persen pada 18 Maret 2021 atau turun 3,83 persen.

Lalu, bagaimana dengan persentase kematian? Persentase kematian secara konsisten indikator menunjukkan tren penurunan dari 2,73 persen pada 15 Februari 2021 menjadi 2,71 persen pada 18 Maret 2021 atau turun 0,02 persen. Tren yang membaik serta konsistensi terlihat pada indikator persentase kesembuhan. Pada 15 Februari lalu, persentase kesembuhan berada di angka 84,32 persen, sementara pada 18 Maret meningkat menjadi 88,16 persen atau naik 3,84 persen.

“Perkembangan persentase indikator Covid-19 sangat menggembirakan. Persentase kesembuhan dan persentase kematian dalam satu bulan terakhir (15 Februari hingga 18 Maret) menunjukkan perkembangan yang membaik,” papar Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Angka absolut penurunan kasus aktif mengalami penurunan, yaitu 25,43 persen yang mengalami penurunan dari 176.672 kasus menjadi 131.753 kasus. Untuk persentase kesembuhan tertinggi (jika dibandingkan masa sebelum PPKM) diraih Provinsi Banten dengan kenaikan 24,68 persen yang diikuti Kalimantan Timur dengan kenaikan sebesar 1,79 persen. “Kami optimistis angka penurunan Covid-19 akan semakin bagus dengan dilanjutkannya program PPKM Mikro,” tutup Airlangga yang berstatus Ketum Partai Golkar.(*)

 504 total views,  1 views today