Optimisme Airlangga: Ekonomi Kuartal II/2021 Tumbuh 7%

Simakdulu, JAKARTA – Optimisme masa depan perekonomian cemerlang dilontarkan pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yakin, perekonomian Indonesia tumbuh 7% pada Kuartal II/2021. Indikator pertumbuhannya adalah realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang terus membaik.

“Ekonomi tumbuh dan berkembang sesuai dengan skenario. Kami optimistis pertumbuhan ekonomi capai 7% pada Kuartal II/2021 ini. Sebab, PMA masuk dan IKK sangat positif. Apalagi, situasinya pasar global masih pandemi Covod-19,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Periode April-Juni 2021 bisa menjadi momentum terbaik bagi perekonomian Indonesia. Apalagi, kebijakan Airlangga terus memunculkan rapor positif. Beberapa sektor usaha tumbuh, seperti Informasi dan Komunikasi yang naik 8,73%. Untuk Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang naik 5,49%, lalu Kegiatan Sosial memiliki kenaikan 3,64%.

Dengan pergerakan kompetitif tersebut, wajar bila publik percaya dengan perekonomian Indonesia. Investor pun memberikan responnya dengan aliran investasi PMA hingga 54,6%. “Kepercayaan yang diberikan investor memang luar biasa. Bagaimanapun, potensi yang dimiliki Indonesia sangatlah besar. Pilihan berinvestasi di Indonesia sangat tepat, apalagi pasar domestiknya juga besar,” terang Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Seiring positifnya PMA, IKK juga juga bergerak kompetitif. Pada Maret 2021, IKK pada kelompok masyarakat pengeluaran di bawah Rp5 Juta mencapai 90,1%. Slot ini mendekati zona normal 100%. Profil yang sejalan dengan perbaikan kesejahteraan pekerja yang naikn3,78%. Mengacu data BPS, serapan pekerja formal naik 0,85% di posisi 40,38%. Komposisi pekerjaannya adalah buruh, karyawan, juga pegawai. Pekerja informal justru turun dari 60,47% jadi 59,62%.

“Semuanya indikator sangat positif. Untuk itu, pertumbuhan ekonomi Kuartal II/2021 sangatlah realistis. Apalagi, kondisi ekspor-impor hingga konsumsi juga sangat bagus,” tegas Airlangga.

Lebih lanjut, perkembangan ekspor-impor dan belanja pemerintah berada pada track positif. Sebagai informasi, PMTab sudah mendekati arah positif 0,23%. Untuk ekspor mencapai 6,74% dan slot tersebut lebih tinggi dari kondisi pra Covid-19. Adapun impor mencapai 5,27% dan didominasi barang modal hingga konsumsi.

Pergerakan ekspor memang ditopang beberapa komoditi. Sebut saja, sawit, karet, nikel, tembaga, dan batubara. Komoditi tersebut sangat potensial mendorong perekonomian nasional karena mengalami kenaikan harga. Kondisi ini pun memicu pemulihan perekonomian di daerah, khususnya sepanjang Kuartal I/2021.

Kondisi perekonomian di daerah memang mendekati pulih. Sebut saja, zona Sumatera yang telah mendekati arah positif 0,86%. Untuk zona Jawa berada pada angka 0,83%. Progress optimal muncul di Sulawesi dengan pertumbuhan 1,2%, lalu Papua berada pada slot 8,97%. “Ada banyak komoditas yang memulihkan perekonomian di daerah. Hal ini pun tentu akan semakin positif,” tutup Airlangga.(***)

 260 total views,  1 views today