Perkuat Usaha Rakyat, Plafon KUR UMKM Digandakan 100%

Simakdulu, JAKARTA – Peluang usaha rakyat untuk kesejahteraan terus diperkuat pemerintah. Bukti perhatian besar itu ditunjukan dengan menaikan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui UMKM hingga 100%. Artinya, pelaku usaha punya peluang jauh lebih besar mengembangkan bisnis dan kesejahteraannya termasuk potensi serapan tenaga kerjanya.

“Plafon KUR dinaikan signifikan. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo. Dengan begitu, masyarakat bisa mengembangkan usaha dan bisnisnya menjadi lebih baik,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Sebagai gambaran, saat ini plafon KUR tanpa jaminan untuk UMKM maksimal hanya Rp50 Juta. Setelah direvisi oleh Presiden Joko Widodo, plafon KUR tanpa jaminan untuk UMKM maksimal bisa diakses hingga Rp100 Juta. Airlangga menambahkan, momentum peningkatan slot UMKM harus dimanfaatkan.

“KUR tanpa agunan hingga Rp100 Juta tentu jadi momentum yang sangat bagus. Pelaku UMKM harus memanfaatkan dengan baik. Silahkan manfaatkan kesempatan ini dan ikuti regulasi pencairannya,” lanjut Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Akses lebih besar juga di berikan debitur KUR dengan jaminan. Pemerintah memberikan slot pinjaman hingga Rp20 Miliar. Naik 100% dari plafon awal yang berjumlah Rp10 Miliar. Adapun batas bawah pinjaman tetap sama berjumlah Rp500 Juta. Airlangga menerangkan, porsi kredit untuk UMKM akan terus ditambah.

“Porsi kredit untuk UMKM bisa ditingkatkan menjadi di atas 30% pada tahun 2024. Saat ini porsi pendanaan UMKM berada di level 18% hingga 20%. Peningkatan porsi ini akan memberikan tantangan lebih kepada para pelaku UMKM hingg terjadi lompatan bisnis besar,” terang Airlangga lagi.

Lebih lanjut, kemudahan usaha semakin lebar. Sebab, bunga KUR akan diberikan kompetitif 6%. Untuk itu, pemerintah berencana menggandeng PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau PT Jaminan Kredit Indonesia (Persero) sebagai tambahan penjaminan penyaluran KUR.

“Perlu dibuatkan program khusus terkait dengan penjaminannya. Bisa melalui Askrindo atau Jamkrindo. Yang pasti slotnya diperbesar. Perlu juga dikaji apakah perlu subsidi bunga KUR reguler. Bunga normal di luar penanganan PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional),” papar Airlangga lagi.

Untuk mendukung bunga KUR kompetitif, pemerintah mengalokasikan anggaran.Rp7 Triliun. Dana tersebut sebagai subsidi bunga KUR sebesar 3% hingga Juni 2022. Secara khusus, subsidi bunga KUR untuk UMKM masuk dalam program PEN. Untuk kluster UMKM dan Korporasi, dana PEN tersedia hingga Rp186,81 Triliun.(***)

 307 total views,  1 views today