Pesona Capres 2024, Airlangga Didorong Lebih Populis

Simakdulu, JAKARTA – Capres 2024 terus memesona. Airlangga Hartarto yang jadi Capres dari Partai Golkar akan didorong lebih populis. Tujuannya untuk menarik suara voters sebanyak mungkin. Apalagi, tiap daerah memiliki karakteristik unik. Treatment tersebut dibahas khusus dalam program Bincang Politik SOKSI Jabar Vol 1, Rabu (5/5).

“Airlangga bisa terpilih di Pilpres 2024. Sebab, yang dipilih adalah orang atau figur bukan lagi parpolnya. Tapi, harus ada kelebihan untuk ideologi dan populis. Sejauh ini, nama yang muncul belum memenuhi aspek ini. Airlangga harus didorong lebih populis,” ungkap Dosen Antropologi UNPAD Budi Rajab yang jadi narasumber.

Bincang Politik SOKSI Jabar Vol 1 mengusung tema ‘Persepsi Warga Jabar Soal Capres 2024’. Apalagi, tipologi khas voters sudah terpetakan. Ada 5 tipologi voters dalam Pilpres 2024 yang terlihat. Sebut saja, pemilih rasional, konfirmasi, cepat dan sederhana, heuristik, hingga gut feeling. Para pemilih rasional paling aktif mencari informasi dan membandingkan semuanya.

Untuk pemilih tipe konfirmasi mengacu kepada simbol, sosialisasi awal, dan partai yang biasa dipilih. Adapun hasil pemrosesan informasi tipologi pemilih informasi bisa sangat bias. Adapun pemilih tipe cepat dan sederhana didasarkan kepada efisiensi dalam mencari informasi walau relatif dangkal. Lalu, pemilih heuristik memproses informasi secara terbatas dan semudah mungkin.

Bagaimana dengan tipe pemilih gut feeling? Tipe gut feeling lebih sederhana. Sebab, hanya didasarkan dengan apa yang dirasakannya saat itu. “Ini jadi tantangan tersendiri bagi seluruh parpol, bukan hanya Golkar saja. Mereka harus mengubah gaya hidup para Capres agar populis, bukan feodal seperti saat ini. Jokowi (Presiden Joko Widodo) itu contoh populis,” tegas Budi.

Lebih lanjut, Bincang Politik SOSKSI pun membedah tipologi voters Jabar. Berdasarkan data KedaiKOPI, tipe pemilih di Jabar didominasi oleh kategori heuristik. Ada juga slot pemilih konfirmasi hingga rasional. Sejauh ini, voters Partai Golkar di Jabar lebih banyak dihuni tipologi konfirmasi dan heuristik.

Para heuristik ini mempertimbangkan faktor ketokohan yang bersifat personifikasi partai. Meski demikian, para pemilih konfirmasi sangat mungkin bergeser seiring dengan berubahnya tipe generasi pemilih. Apalagi, dunia terus mengalami perubahan ke arah populisme. Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo menjelaskan, figur yang punya parpol otomatis memiliki tiket Pilpres 2024.

“Pemilih di Jabar paling besar dan ini sangat potensial bagi Partai Golkar. Pak Airlangga itu memiliki syarat paling mendasar maju sebagai Capres 2024. Asalkan punya parpol, siapapun pasti punya tiket di Pilpres 2024. Sekarang tinggal melakukan sedikit penyesuaian agar suara semakin optimal,” jelas Kunto.

Memenuhi indikator figur, hasil survei KedaiKOPI menempatkan Airlangga dengan elektabilitas 17,6% sebagai tokoh parpol yang paling ideal sebagai presiden 2024. Melewati banyak nama beken lainnya seperti, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Politisi Partai Gerindra Sandiaga Uno, bahkan Politisi PDI-P Puan Maharani yang notabene Ketua DPR RI.

Secara personal, survey terbaru Indonesia Political Review (IPR) juga menempatkan Airlangga sebagai menteri terpopuler di media online. Berada pada urutan pertama, Airlangga memiliki sentimen positif 2.837 berita. Unggul jauh atas menteri lain seperti Budi Gunadi, Erick Thohir, Budi Karya Sumadi, bahkan Prabowo Subianto.

Serupa itu, Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPPM) menempatkan elektabilitas Airlangga tertinggi dengan15,7%. Unggul jauh atas nama beken seperti, Ganjar Pranowo (10,2%), Moeldoko (9,1%), Muhaimin Iskandar (8,4%), bahkan Anies Baswedan (7,2%). Adapun Partai Golkar menempel PDIP dengan selisih elektabilitas hanya 0,4%. PDIP memiliki elektabilitas 17,7%, sedangkan Partai Golkar punya tingkat keterpilihan 17,3%.

“Pak Airlangga itu punya segalanya modalnya bagus saat ini. Elektabilitasnya sudah tinggi.padahal, saat ini tidak usah takut dengan elektabilitas rendah. Penentuan elektabilitas itu baru 1 tahun jelang Pilpres. Untuk itu, semua bisa didorong dari saat ini. Pak Airlangga bisa menguatkan elektabilitasnya dengan treatment gaya hidup populis,” tutup Kunto.(***)

 386 total views,  1 views today