PPKM Darurat Beri Efek Signifikan Bagi DIY, Tapi Super Minor di Jakarta
Simakdulu, JAKARTA – Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat memberi efek positif menekan kurva Covid-19. Beberapa daerah yang terus membaik adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Namun, kondisi berbeda dengan kurva Covid-19 di DKI Jakarta yang justru meledak. Situasi di Jakarta justru genting, bahkan rumah sakit kewalahan menangani tumpukan pasien Covid-19 hingga ‘lumpuh’.
“PPKM Darurat terus bekerja di daerah, terutama Jawa-Bali. Dengan kolaborasi seluruh elemen masyarakat menguatkan protokol kesehatan. Kami apresiasi daerah yang berhasil mengendalikan lagi Covid-19,” ungkap Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto.
Menjalankan PPKM Darurat secara ketat, DIY berhasil meredam kurva naik Covid-19. Kini (Senin, 5/7) grafiknya menurun dari hari sebelumnya setelah menerapkan PPKM Darurat pada 3 hari sebelumnya. Ada penurun nan sekitar 150 kasus pada Senin (5/7). Adapun jumlah riilnya sekitar 1.465 kasus aktif Covid-19. Pada hari sebelumnya ada penambahan kasus alt f 1.615 orang.
Dengan komposisi tersebut, jumlah pasien terkontaminasi Covid-19 ada 66.714 kasus. Progress tersebut menjadi harapan baru masyarakat DIY. “Apa yang dilakukan masyarakat DIY bisa menjadi contoh baik pengendalian Covid-19. Itu artinya, PPKM Darurat dijalankan sungguh-sungguh oleh masyarakat,” papar Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Pada kondisi terkini, ada 32 kasus meninggal akibat Covid-19. Jumlah ini menurun dari hari sebelumnya, yaitu 38 orang. Artinya, total kasus meninggal menjadi 1.726 kasus. Untuk kapasitas keterisian tempat tidur isolasi menjadi 92,36% dan ICU mencapai 66,43%. Pada zonasi Kota Yogyakarta, kapasitas tempat tidur ICU mencapai 97%, non ICU ada 85%, lalu 87% pada IGD.
Dengan situasi hang ada saat ini, Pemerintah Kota Yogyakarta akan mendirikan tenda berkapasitas 50 tempat tidur. Lokasinya berada di RSUD Yogyakarta Wirosaban. Ada juga aktivasi shelter penanganan dengan memakai beragam bangunan. “Yogyakarta terus berstrategi untuk mengendalikan kurva Covid-19. Mereka tetap mengantisipasi segala sesuatunya,” jelas Airlangga yang menjabat Ketua Umum Partai Golkar.
Meski demikian, kondisi berbeda dihadapi DKI Jakarta. Jakarta menjadi belantara kasus aktif Covid-19. Gelombang ke-2 Covid-19 sudah mendekati 91.163 kasus per Senin (5/7). Kasus aktif diprediksi akan menembus angka 100.000 pada 6-10 Juli 2021. Hanya saja, fakta di lapangan menunjukan status kritis rumah sakit yang muncul sejak pertengahan Juni 2021.
Dari kondisi terbaru Jumat (2/7), kapasitas tempat tidur isolasi paa 140 rumah sakit rujukan Covid-19 mencapai 11.134. Dari jumlah tersebut sudah terisi 92% atau 10.220 kasus aktif Covid-19. Untuk keterisian tempat tidur ICU sudah terisi 94% dari 1.344 tempat tidur. Imbasnya, banyak pasien memilih isolasi mandiri meski dengan keterbatasan peralatan.(*)
301 total views, 1 views today