Publik Optimistis Atas Kinerja Pemulihan Ekonomi Nasional 1 Tahun Ke Depan!

Simakdulu, JAKARTA – Respon positif diperlihatkan pasar domestik nasional. Mereka optimistis akan keberhasilan kinerja pemulihan ekonomi nasional dalam 1 tahun ke depan. Slot optimistisnya sangat dominan 65,3% dengan acuan survei Puspoll Indonesia. Hal ini menjadi bukti berhasil dan populernya strategi pemulihan yang diterapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Dalam situasi pandemi seperti saat ini, perhatian publik terhadap penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi tentu sangat besar. Kalau ada sesuatu yang tidak sesuai tentu akan dikritisi dan dievaluasi. Tapi, kalau responnya positif seperti ini, berarti publik puas. Optimisme harus ada karena Indonesia bisa keluar dari krisis ini,” ungkap Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Maman Abdurahman.

Optimisme publik terhadap situasi ekonomi nasional dalam setahun ke depan terpotret jelas dalam hasil survei Puspoll Indonesia, Minggu (23/5). Hasilnya? Slot publik mengaku optimistis mencapai 65,3% dan 22,9% merasa pesimistis. Lalu, sebanyak 11,8% memilih tidak menjawab hasil survei atau tidak memberikan jawabannya.

Adapun survei Puspoll Indonesia dilakukan 20-29 April 2021. Treatmentnya melalui face to face interview dengan structures interview. Usia responden minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat sebagai pemilih Pemilu/Pilpres 2024. Pemilihan sampel secara acak melalui multistage random sampling. Kuncinya, memperhatikan urban/rural dan proporsional antara jumlah sampel dengan pemilih tiap provinsi.

Total sampel ada 1.600 responden dengan margin of error-nya sekitar 2,45%. Adapun tingkat kepercayaannya 95%. Lebih lanjut, quality control dilakukan terhadap hasil wawancara yang dipilih random sebesar 20% dari total sampel. “Survei publik menjadi bagian kontrol dan evaluasi. Yang pasti, tim ekonomi dan penanganan Covid-19 yang dipimpin Pak Airlangga terus bekerja keras. Hasilnya pun terlihat nyata,” tegas Maman.

Kinerja ekonomi sepanjang 2021 memang sangat impresif. Menggerakkan lini industri, kebijakan insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) sukses besar. Sepanjang April 2021, PPnBM mampu melejitkan penjualan kendaraan roda empat hingga 227%. Untuk Maret 2021, penjualannya sudah naik kompetitif 28,85%. Sektor otomotif dengan industri luasnya sebelumnya menghidupi perekonomian 1,5 Juta tenaga kerja dan 3,98% kontribusi PDB.

Semakin menarik, kinerja perekonomian juga dikuatkan dengan impresifnya ekspor. Untuk April 2021 saja, ekspor mencapai USD18,48 Miliar. Terus naik 0,69% dari bulan sebelumnya. Bila dikomparasi dengan ekspor April 2019, nilai tersebut naik signifikan 51,94%. Bagaimana dengan impor? Impor mencapai USD16,29 Miliar dengan dominasi 76,55% diantaranya berupa barang bahan baku dan penolong.

Sebagai gambaran lain, pertumbuhan ekonomi juga positif pada 10 wilayah di Indonesia. Mereka pun menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional hingga 77,71%. Rapor positif juga terlihat dari pertumbuhan beberapa sektor usaha lainnya. Ada sektor Informasi dan Komunikasi yang naik 8,73%. Untuk Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang naik 5,49%, lalu Kegiatan Sosial memiliki kenaikan 3,64%.

Dengan pergerakan kompetitif tersebut, wajar bila publik percaya dengan perekonomian Indonesia. Investor pun memberikan responnya dengan aliran investasi PMA hingga 54,6%. IKK juga juga bergerak kompetitif. Pada Maret 2021, IKK pada kelompok masyarakat pengeluaran di bawah Rp5 Juta mencapai 90,1%. Slot ini mendekati zona normal 100%. Profil yang sejalan dengan perbaikan kesejahteraan pekerja yang naik 3,78%.

“Dengan reputasi seperti ini, wajar bila kinerja Pak Airlangga diapresiasi besar oleh masyarakat. Optimisme masyarakat menjadi bentuk apresiasi. Artinya, mereka percaya dengan kebijakan dan langkah yang ditempuh Pak Airlangga. Kerja nyata tersebut saat ini menjadi yang utama,” papar Maman yang juga Ketua DPD I Golkar Kalimantan Barat.

Lalu, bagaimana dengan penanganan Covid-19? Menjadi Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga taktis dalam merespon pandemi. Menjamin pengendaliannya, kasus aktif Covid-19 di Indonesia hanya 5,2%. Masih lebih rendah dari kasus aktif Covid-19 dunia yang mencapai 11,09%. Adapun tingkat kesembuhan di Indonesia saat ini mencapai 92%. Di atas tingkat kesembuhan global yang hanya berkisar 86,83%.

Untuk kasus kematian pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 2,8% berbanding 2,07% milik dunia. Meski demikian, Indonesia mewaspadai potensi ledakan Covid-19 gelombang II. Apalagi, beberapa negara ASEAN hingga Taiwan bahkan memberlakukan lockdown kembali. Untuk ASEAN, kebijakan lockdown dilakukan Singapura dan Malaysia. Singapura melakukan isolasi 16 Mei hingga 13 Juni 2021. Mereka melakukan pembatasan jumlah kunjungan 2 orang per hari, lalu restoran hanya melayani pemesanan.

Untuk Malaysia, lockdown berlaku 15 Mei hingga 7 Juni 2021. Negeri Jiran saat ini memasuki gelombang III Covid-19. Tidak ada aktivitas sosial yang melibatkan banyak orang, lalu insitusi pendidikan ditutup total. “Penanganan Covid-19 di Indonesia secara menyeluruh jauh lebih penting daripada mengejar elektabilitas. Masih ada waktu, tapi saat ini fokus Pak Airlangga adalah menyelesaikan berbagai persoalan bangsa,” tutup Maman.(***)

 310 total views,  1 views today