Rekor Sehatnya Ekonomi Airlangga Saat Pandemi, Pasar Modal Banjir Investor
JAKARTA – Ekonomi Indonesia terus sehat dan kondusif meski dibayangi pandemi Covid-19. Formulasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bekerja sangat baik. Makro dan mikro ekonomi bergerak impresif, seiring positifnya penanganan kurva Covid-19. Impactnya? Kepercayaan publik menguat. Mereka membanjiri pasar modal domestik sebagai Single Investor Identification (SID) dan jadi rekor.
“Perekonomian Indonesia terus lepas dari bayang-bayang pandemi Covid-19. Bergerak menuju banyak titik-titik pencapaian terbaik. Kepercayaan diri naik. Semuanya sangat sehat. Tentu sangat gembira melihat antusias publik di pasar modal. Semuanya positif,” ungkap Airlangga yang juga Ketua KPC-PEN.
Pasar modal domestik terus berdenyut kencang. Jumlah investor, perusahaan tercatat, dan aktivitas perdagangan meningkat signifikan. Grafik investor saham atau SID baru naik dalam 8 bulan terakhir 2021 dan mencapai rekor baru 1 Juta investor saham baru. Airlangga menerangkan, kondisi pasar modal domestik sangat kondusif.
“Trauma ekonomi domestik akibat pandemi Covid-19 sudah hilang. Kami optimistis perekonomian secara menyeluruh akan pulih lebih cepat dan stabil. Semua antusias dan berinvestasi hingga membuat pasar modal semakin bergairah,” terang Airlangga yang menjabat Ketua Umum Partai Golkar.
Mengacu informasi Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 30 September 2021, pasar modal domestik sedikitnya sudah mencapai lebih dari 6,4 Juta SID. Menariknya lagi, di dalamnya terdapat 2,9 SID saham. Selain investor, jumlah perusahaan baru yang terdaftar di BEI juga bertambah 38. Total ada 750 perusahaan yang kini tercatat di BEI.
“Optimisme lepas dari bayang-bayang pandemi Covid-19 tentu menjadi harapan ekonomi bagi semua. Semua tentu ingin mendapatkan lagi kesejahteraannya,” papar Airlangga.
Seiring naiknya traffic pasar modal, aktivitas transaksi juga terus tumbuh positif. Rata-rata nilai perdagangan harian mencapai sekitar Rp13 Triliu per hari. Melonjak 200% dalam 5 tahun terakhir. Menjadi catatan rekor baru bagi BEI sejak alih status menjadi swasta pada tahun 1992. Kenaikkan juga terjadi pada frekuensi transaksi saham.
Saat ini frekuensi transaksi saham rata-rata menjadi 1,2 Juta per Hari. Nilai tertinggi di kawasan ASEAN dalam 3 tahun terakhir. Semakin kompetitif, diikuti juga lonjakan volume perdagangan dengan angka di atas 19 Miliar Lembar Saham per Hari. Airlangga menegaskan, pasar modal akan terus tumbuh karena Indonesia memiliki potensi besar.
“Akan ada perbaikan signifikan dari kinerja pasar modal dalam beberapa waktu ke depan. Indonesia memiliki potensi besar. Sumber dayanya melimpah dengan market lokal besar. Kondisi keamanan dan politik nasional juga sangat kondusif. Semua aspek sangat mendukung,” tegas Airlangga lagi.(***)
360 total views, 1 views today