Sejarah Target Pajak Tercapai 100%, Bukti Ekonomi Airlangga Impresif
JAKARTA – Penerimaan negara dari pajak membukukan sejarah. Hingga Minggu (26/12), penerimaan pajak melebihi target APBN 2021. Slot pencapaiannya sekitar 100,19% dengan pilar utama pajak penghasilan (PPh). Hal ini jadi penegas pertumbuhan ekonomi yang impresif. Bukti keberhasilan penerapan kebijakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Kami apresiasi atas sikap taat masyarakat membayar pajak. Dengan kedisiplinan tersebut, penerimaan pajak sudah melampaui target 100,19% sebelum pergantian tahun,” ungkap Airlangga.
Mendekati penghujung 2021, jumlah neto penerimaan pajak mencapai Rp1. 231,87 Triliun. Angka tersebut melampaui target APBN 2021 yang mencapai Rp1. 229,6 Triliun. Airlangga menerangkan, tingginya penerimaan pajak tidak lepas dari membaiknya sistem perekonomian nasional usai terdampak pandemi Covid-19.
“Pulihnya ekonomi nasional memberi impact positif yang besar. Semua lini bergerak. Kondisi ini tentu harus dipertahankan. Salah satunya dengan memastikan tidak ada lonjakan kasus Covid-19. Tetap menjalankan protokol kesehatan,” terang Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.
Impresifnya penerimaan pajak memang tidak lepas peningkatan aktivitas bisnis. Seiring kondusifnya pandemi Covid-19, terdapat lonjakan aktivitas industri dan bidang usaha. Lokomotif penggeraknya berada pada lini industri pengolahan. “Sejauh ada peningkatan aktivitas bisnis yang tinggi. Semuanya mulai pulih,” katanya lagi.
Lebih lanjut, pemulihan ekonomi yang berimbas positif kepada penerimaan pajak juga ditopang lini lainnya. Ada lini perdagangan besar hingga eceran, termasuk pertambangan dan penggalian. Semakin positif, andil besar juga diberikan sektor informasi dan komunikasi.
“Kami optimistis kondisi perekonomian akan semakin kondusif tahun depan. Artinya, peluang bisnis dan usaha akan semakin besar. Dampaknya tentu adanya peningkatan penerimaan bagi negara yang signifikan,” tegas Airlangga yang juga Ketua KPC-PEN.
Seiring dengan rapor impresif pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh, target penerimaan negara dari pajak pun dinaikkan tahun 2022. Dalam Rancangan APBN 2022, target penerimaan pajak ditambah menjadi Rp1.265 Triliun. Angka tersebut tumbuh 2,87% dengan penambahan nominal menjadi Rp33 Triliun.
“Kenaikan target pajak tahun depan menjadi konsekuensi logis. Kami tentu siap mewujudkannya. Support maksimal akan diberikan agar pergerakan ekonomi tahun depan semakin agresif,” papar Airlangga yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia Presidensi G20 Indonesia. (***)
338 total views, 1 views today