Sudah Siap Rebound, Karangasem Terapkan CHSE

Simakdulu, KARANGASEM – Kabupaten Karangasem, Bali, dinilai sudah sangat siap dengan rebound. Sebab, sebelum Cleanliness, Health, Safety, Environment (CHSE) digerakkan, Karangasem sudah menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karangasem, I Putu Arnawa, saat serah terima Revitalisasi Toilet di Pura Lempuyang, Selasa (29/12/2020).

“Rebound Bali di Karangasem itu cukup siap. Karena, sebelum adanya aturan CHSE dari pusat, Karangasem sudah menerapkan aturan bagaimana kesiapan menghadapi pandemi Covid-19 di tempat wisata,” katanya.

Tidak itu saja, Karangasem juga telah mengambil sejumlah langkah mulai bulan Maret hingga Juni.

“Pada periode Maret hingga Juni, Karangasem sudah melakukan pendekatan terhadap pelaku pariwisata, untuk menata kepariwisataan era baru, menata ke kehidupan yang baru, yang lebih mengedepankan kebersihan,” katanya.

Diterangkan Putu Arnawa, pada 30 Juli 2020, dilaunching destinasi hotel, dan sejumlah restoran yang sudah memenuhi syarat dan tersertifikasi oleh tim dari kesehatan, kepolisian dari BPD, dinas pariwisata. Saat itu, yang dilaunching sekitar 27 hotel, 15 DTW, dan beberapa restoran.

“Kemudian pemerintah pusat, mensosialisasikan CHSE, dan bantuan dana hibah. Sehingga, dana hibah yang diperuntukkan buat hotel dan restoran bisa dimanfaatkan sebagai untuk melanjutkan CHSE,” ujarnya.

Menurutnya, Karangasem memiliki 77 DTW. Pemerintah daerah dengan pendapatannya yang kecil, belum tentu  sepenuhnya bahwa isa menata itu.

“Dengan hadirnya pemerintah pusat, khususnya Kemenparekraf, yang mengulurkan angaran, kami prioritaskan di Pura Lempuyang. Karena tempat wisata ini sangat luas dan banyak pengunjung,tempat ini juga untuk sembahyang spiritual, sehingga di sini ada perpaduan antara wisata dan spiritual,” katanya.

Putu Arnawa menambahkan, yang datang ke Pura Lempuyang bukan pengunjung biasa saja, tapi banyak yang sembahyang spiritual, dan yang lebih penting masyarakat di sini lebih memahami apa yang dimaksud berwisata.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Heri Santoso Sungkari, berharap penerapan CHSE bisa dilakukan dengan ketat.

“Saat ini destinasi harus memberikan kepastian keamanan dan kenyamanan. Meyakinkan jika protokol kesehatan telah benar-benar diterapkan. Karena, hal itu yang pertama kali dicari wisatawan saat pasca pandemi nanti. Dan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, pariwisata bisa segera pulih,” katanya.

Direktur Pengembangan Destinasi Regional II, Wawan Gunawan, juga menilai Karangasem sudah siap dengan era baru.

“Memang munculnya Covid-19 mengubah kehidupan kepariwisataan. Namun, Karangasem sudah siap. Sekarang, kebersihan adalah segalanya. Kualitas pariwisatanya akan lebih baik. Sekarang adalah kesempatan destinasi yang wisatawannya belum maksimal, bisa menata tempat usahanya,menata manusianya yang lebih profesional,” katanya.

Ditambahkannya, meski didukung destinasi yang bagus jika masyarakatnya tidak mengerti apa itu perubahan yang dilakukan ini tentu hal itu juga tidak mudah.

“Harapannya mudah mudahan mempunyai strategi yang jitu,dan beliau orang yang cerdas,dan sudah berhasil membangun ekonomi kreatif dan mampu mensinergikan pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga ke depannya akan menjadikan masyarakat lebih sejahtera,” katanya.(*)

 376 total views,  1 views today