Tertekan Gelombang II Covid-19, Formula Ekonomi Airlangga Masih Tumbuh 3,51%

JAKARTA – Ekonomi Indonesia besutan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tetap tangguh dan solid. Tertekan oleh tsunami kasus aktif gelombang II Covid-19, perekonomian nasional masih positif. Tetap tumbuh potensial 3,51% pada Kuartal III/2021.

“Gelombang II Covid-19 yang sempat melanda memang memberi dampak buruk terhadap perekonomian. Namun, kami bergerak cepat untuk menurunkan kurva Covid-19 dan membuatnya stabil. Tujuannya, agar tidak memberi dampak negatif besar terhadap ekonomi,” ungkap Airlangga yang juga Ketua KPC-PEN.

Mengacu release Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (5/11), ekonomi Indonesia tumbuh positif 3,51% pada Kuartal III/2021 secara year on year. Adapun pertumbuhan ekonomi menurut periode per kuartal mencapai 1,55%. Airlangga menerangkan, ekonomi masih tumbuh positif tentu jadi catatan tersendiri.

“Indonesia tidak bisa menghindari gelombang II Covid-19. Sebab, situasi ini juga terjadi di banyak negara. Semua aktivitas kembali dibatasi, termasuk kegiatan ekonomi. Dalam keterbatasan semua, masih bisa tumbuh positif tentu sangat bagus. Hal ini jadi indikasi sudah tepatnya seluruh kebijakan yang diterapkan,” terang Airlangga.

Tetap kompetitifnya perekonomian Indonesia di tengah badai gelombang II Covid-19 tidak lepas dari positifnya kinerja ekspor. Sepanjang Kuartal III/2021, pertumbuhan ekspor mencapai 12,8% dibandingkan periode sebelumnya. Tumbuh sangat signifikan hingga 50,9% dari Kuartal III/2020.

“Kinerja ekspor Indonesia memang sangat positif. Hal ini langsung berimbas kepada neraca perdagangan yang juga sangat impresif. Efek dominonya tentu sangat besar dalam mendukung ekonomi nasional secara menyeluruh,” kata Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Selain itu, kinerja produksi juga terkoreksi positif. Pertumbuhan besar hingga 9,81% justru terjadi pada Lapangan Usaha dan Jasa Kesehatan termasuk Kegiatan Sosial. Lebih detail, positifnya pertumbuhan Lapangan Usaha Diantaranya ditopang oleh kesehatan yang tumbuh 1,06%. Ada juga pertanian yang naik 1,31%.

“Beberapa sektor memang positif, meski beberapa lini justru sebaliknya. Sebab, lini-lini tersebut sempat lumpuh atau tidak optimal bekerja karena terbentur dengan penanganan pandemi Covid-19,” tegas Airlangga.

Indonesia harus tetap optimistis, meski ekonomi nasional hanya tumbuh 3,51% sepanjang Kuartal III/2021. Sebab, kondisi ini juga terjadi pada banyak negara. Perlambatan ekonomi terjadi pada Tiongkok dan Amerika Serikat yang masing-masing hanya tumbuh 4,9%. Untuk Singapura (6,5%), Korea Selatan (4%), Hong Kong (5,4%), lalu Uni Eropa (3,9%).(***)

 237 total views,  1 views today